Rabu, 12 Oktober 2011

Pendidikan Lingkungan Hidup

EFEK RUMAH KACA

Efek rumah kaca atau Greenhause Effect merupakan istilah yang pada awalnya berasal dari pengalaman petani di daerah yang beriklim sedang yang menanam sayuran dan bijian didalam rumah kaca.
Hal tersebut karena sinar matahari yang menembus kaca dipantulkan kembali oleh tanaman di dalam ruangan rumah kaca sebagai sinar infra red yang berupa panas. Sinar yang dipantulkan tidak dapat keluar ruang rumah kaca sehingga ruang dalam rumah kaca suhunya naik dan panas yang dihasilkan terperangkap di ruangan di dalam ruang kaca dan tidak tercampur dengan udara di luar rumah kaca.  Akibatnya suhu di ruang rumah kaca lebih tinggi daripada suhu luarnya dan hal tersebut dikenal dengan efek rumah kaca.

Efek rumah kaca dapat pula terjadi di dalam mobil yang diparkir ditempat yang panas dengan jendela tertutup.

EFEK RUMAH KACA DI ATMOSFER 
Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi ( setelah melalui penyerapan oleh berbagai gas di atmosfer ) sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh bumi. Bagian yang diserap akan dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di atmossfer akan  diserap oleh gas-gas rumah kaca seperti uap air ( H2O ) dan karbondioksida ( CO2 ) sehingga tidak terlepas keluar angkasa dan menyebabkan panas terperangkap di troposfer dan akhirnya mengakibatkan peningkatan suhu dilapisan troposfer dan bumi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya efek rumah kaca di bumi.


GAS-GAS RUMAH KACA
Gas-gas rumah kaca atau Greenhause Gases adalah gas-gas yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Gas-gas yang termasuk menyebabkan efek rumah kaca adalah :
1. Uap air ( H2O )
2. Karbondioksida ( CO2 )
3. Metana ( CH4 )
4. Ozon ( O3 )
5. Dinitrogen Oksida ( N2O )
6. Tetra Fluoro Karbon ( CFC )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar